JALAN JALAN


PAKET LIBURAN EDUKATIF
MELEPAS TUKIK, MENANAM MANGROVE DAN MEMBATIK
Rumah Kreatif Mata Air rumah bermain dan belajar Yogyakarta
PENDAHULUAN
Liburan, atau lebih akrabnya diistilahkan dengan “Liburan”, adalah hari yang dinanti setiap orang. Hari yang special karena saat liburan kita bisa melepas sejenak kepenatan dunia kerja, dunia sekolah formal dan hal-hal monoton lain yang dilakoni setiap hari. Saat liburan seperti inilah saat yang  tept untuk membangun rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Saat hubungan keluarga menjadi lebih intim dan intens, saat hubungan pertemanan menjadi lebih dekat, saat hubungan bisnis dan kerja menjadi lebih terbuka. Maka saat liburan akan sangat disayangkan jika hanya dilalui dengan traveling dan jalan-jalan biasa. Liburan bisa kita olah menjadi sesuatu yang edukatif, mendidik, membangun wawasan budaya dan cinta lingkungan sekaligus memberi sumbangsih riil kepada usaha pelestarian lingkungan tetapi tetap mengutamakan hal-hal yang menyenangkan, menghibur, aman dan tentunya murah.
Bagi anak-anak, liburan juga tak kalah specialnya. Hari liburan menjadi hal nomor satu, menjadi hari yang sangat dinantikan setiap anak, karena liburanlah moment yang sanggup memenuhi segenap tahapan perkembangannya. Jalan-jalan, ketempat wisata, mencari makanan dan oleh-oleh khas, belanja, atau ketempat yang belum pernah disinggahi. Maka, saat liburan baigi seorang anak yang notabene tahapan perkembangannya masih membutuhkan banyak stimulasi akan merasa sangat gembira setelah sekian lama disibukkan dengan dunia sekolah sekaligus ditinggal sibuk orang tua dalam dunia kerja. Secara psikologis, liburan juga mampu memberi muatan lebih bagi seorang anak (baca:tahapan perkembangan_red), karena pada saat liburan seorang anak akan merasa lebih diperhatikan dan lebih mendapatkan kasih sayang dari orang tua dan teman-teman sekitarnya. Bagi orang tua, selain apresiasi kepada anak dan keluarga, liburan juga menjadi moment yang tak kalah penting karena orang tua akan mendapatkan ruang khusus yang special dan berkualitas untuk mengungkapkan kasih sayang serta harapan kepada anak-anak atau relasi melalui suasana yang rileks dan menyenangkan.
Maka menjadi penting ketika moment liburan yang evant dan momentnya susah didapatkan tidak sekedar dilalui dengan sesuatu yang biasa, mari kita rancang liburan anda menjadi suatu yang edukatif, menerapkan nilai-nilai cinta lingkungan, kearifan local, dan cinta keluarga yang penuh dengan permainan yang menyenangkan dan tak terlupakan bagi anak dan semua. Kita ciptakan liburan edukatif special kita. Liburan yang mendidik, ramah anak, dan tentunya mencakup berbagai stimulus seperti kognisi, sosial emosi (percaya diri, kesabaran, kemandirian), motorik kasar/halus, intuisi, problem solfing, kerjasama, tanggung jawab, bahasa, berhitung, baca tulis dan lain-lain.
TUJUAN
Edukasi dan transformasi nilai – nilai cinta keluarga, cinta lingkungan dan kearifan lokal sebagai pondasi bermain dan rekreasi.
RANCANGAN KEGIATAN
Hari, Tanggal pelaksanaan : Dilakukan sehari penuh
Tempat : Pantai Samas  Bantul dan Pantai Temon Kulonprogo Yogyakarta
Skema  :
Rombongan dilibatkan dalam suatu pemahaman tentang pentingnya mencintai lingkungan, selanjutnya akan masuk dalam skenario pemecahan masalahnya. Dengan berbagai permainan dan workshop, terlebih dahulu rombongan akan menuju tempat penagkaran penyu dan terlibat langsung dalah usaha tersebut. Dimulai dari diskusi tentang pentingnya menangkar penyu bersama ahli yang intens dibidangnya, kemudian membuat karya bersama sampai akhirnya bisa melepas tukik-tukik (anak penyu) tersebut ke laut, dilanjutkan dengan menuju ketempat pembibitan mangrove dan akhirnya rombongan bisa menanam mangrove yang suatu saat akan menjadi hutan mangrove.
Dengan stimulus skema ini, anak-anak akan mengerahkan segenap potensinya baik kognisi, motorik, sosial emosi, dan komunikasinya secara maksimal dan liburan ini akan menjadi sangat berkesan. Bagi seluruh rombongan, tentunya akan menautkan suatu harapan bersama terhadap kelangsungan penyu dan mangrovenya untuk menjadi bagian (implementasi) dari pelestarian lingkungan serta mengerti memahami kemudian mencintai nilai-nilai budaya nusantara, salah satunya membatik.


Bentuk kegiatan :
-          Setelah prepare dan sebelum berangkat, rombongan akan dikondisikan dengan ice-breaking dengan metode circle, yaitu rombongan akan bermain dengan berbagai permainan yang membangkitkan konsentrasi, keberanian, totalitas, rileks, saling percaya dan kejujuran. Ice breaking ini akan menyamakan visi dan persepsi tentang liburan ini sehingga semua bisa melalui dengan rasa suka dan cita. Ice-breaking ini dilakukan secara bersama-sama dalam kelompong besar (jika rombongan lebih dari 20 orang)
-          (jika rombongan lebih dari 20 orang) aka nada Ice-breaking dalam kelom kelompok. Rombongan akan dipecah menjadi bebrapa kelompok, masing-masing kelompok melakukan permainan yang menggugah rasa kekompakan, kebersamaan, menghargai kelebihan dan kekurangan orang lain, menggugah komunikasi antar anggota kelompok.
-          Ice-breaking dalam kelompok-kelompok (secara bersama tetapi tetap terbagi dalam kelompok-kelompok semula). Disini akan berisi permainan yang menggugah rasa kebersamaan, tanggung jawab, menghargai dan menghormati orang / kelompok lain.
-          Menuju lokasi :
·         penangkaran dan penetasan penyu :
-          Proses : rombongan akan mendapatkan pijakan tentang tempat yang dimaksud, selanjutnya rombongan akan diajak diskusi dan penjelasan oleh pakar yang mengelola penangkaran telur penyu dan tentang pentingnya melestarikan kelangsungan hidup penyu sebagai raitai ekosistem dan korelasinya terhadap usaha pelesestarian lingkungan. Selanjutnya rombongan akan dilibatkan dalam proyek bersama yaitu membuat penyu APE Limbah (Alat Permainan Edukasi Limbah) penyu APE ini adalah penyu raksasa yang dibuat dari bahan-bahan recycle yang mudah terurai dan bahan alam. Setelah selesai setiap orang menulis harapannya terhadap tukik-tukik yang akan dilepas dan ditempel pada badan penyu APE tersebut. Selanjutnya rombongan menuju tempat penetasan dan penangkaran penyu. Setelah melihat dan mengerti prosesnya secara langsung, setiap anggota rombongan melepas satu tukin dan bersama-sama dilepas ke laut. Setelah semua tukik masuk laut, barulah seluruh rombongan secara bersama-sama melarung “budaya jawa” penyu raksasa ke laut dengan segenap harapanan dari seluruh rombongan.
-          Indikator : membuat penyu APE Limbah 30’ selanjutnya melepas tukik 30’
-          Tujuan : Stimulasi motorik kasar, motorik halus, sains, bahasa, kesabaran, kemandirian, problem solving, kreativitas, kognisi (berhitung, mengenal bentuk, mengenal jenis penyu, konsep besar kecil, tinggi rendah, jauh dekat), kerjasama, kesadaran dan tanggung jawab serta cinta lingkungan.
-          Waktu : 120’ (15’ persiapan dan pijakan awal, 30’ diskusi dan penjelasan tentang penyu, 30 membuat penyu APE, 30’ melepas tukik, 15’ penutup dan pijakan akhir)
-          Hasil yang diharapkan : kesadaran konservasi lingkungan, life skill dan survival skill
-          Alat dan bahan : Limbah bahan alam dan limbah rumah tangga yang mudah terurai, gunting, lem, ember dan tukik.
·         Batik Jumputan
-          Proses :  Rombongan akan mendapatkan pijakan. setiap anggota rombongan akan diberi satu lembar kain untuk dibuat menjadi jumputan. Jumputan ini berfungsi sebagai kenang-kenangan dan sebagai slayer, masker (alat pelindung pernafasan), bandana.
-          Indikator : membuat jumputan. Mulai dari membuat pola, hingga pewarnaan dan penjemuran.
-          Tujuan : stimulasi : motorik kasar, motorik halus, sains, bahasa, kesabaran, kemandirian, problem solving, kreativitas, kognisi (berhitung, mengenal bentuk, mengenal jumputan, konsep besar kecil, tinggi rendah, jauh dekat), tradisi dan kearifan lokal, kerjasama, kesadaran dan tanggung jawab, menjaga kesehatan.
-          Waktu : 60’ (15’ persiapan dan pijakan awal, 30’ kegiatan membuat jumputan, 15’ penutup dan pijakan akhir)
-          Hasil yang diharapkan : kesadaran cinta kesehatan, mengenal budaya lokal, ketrampilan.
-          Alat dan bahan : kain mori ukuran bandana/syal, tali rafia, karet gelang, kerikil, pewarna pakaian, ember.
·         Menanam mangrove
-          Proses : Proses : rombongan akan mendapatkan pijakan tentang tempat yang dimaksud, selanjutnya rombongan akan diajak diskusi dan penjelasan oleh petugas/warga/pakar yang mengelola hutan bakau tersebut tentang pentingnya melestarikan lingkungan, tentang pentingnya menanam bakau, tentang manfaat dan kontribusinya jika kita menanam bakau. Selanjutnya rombongan akan diajak tour jalan-jalan ke pantai dan hutan bakau. Selanjutnya rombongan akan mendapat satu atau lebih bibit bakau dan ditanam secara bersama-sama. Setelah penanaman selesai, rombongan melakukan prep dan yoga. Yaitu renungan dan doa bersama serta mengingat keberadaan mangrove yang ditanam. Mencurahkan harapan kelak mangrove yang ditanam akan menjadi hutan.
-          Indikator : tracking, menanam mangrove dan yoga.
-          Tujuan : stimulasi : motorik kasar, motorik halus, sains, bahasa, kesabaran, kemandirian, problem solving, kreativitas, kognisi (berhitung, mengenal bentuk, konsep besar kecil, tinggi rendah, jauh dekat), cinta lingkungan, tradisi dan kearifan lokal, kerjasama, kesadaran dan tanggung jawab, menjaga kesehatan.
-          Waktu : 120’ (15’ persiapan dan pijakan awal, 30’ tracking, 30 menanam mangrove, 30’ yoga, 15’ penutup dan pijakan akhir)
-          Hasil yang diharapkan : persepsi dan aplikasi cinta lingkungan, membuat hutan bakau,  gaya hidup sehat, berbagi kepada orang lain.
-          Alat dan bahan : bibit mangrove.
·         Main bebas
-          Proses :  Rombongan akan mendapatkan pijakan. Rombongan bebas bermain dipantai bersama seluruh kerabat dan rombongan.
-          Indikator : bermain bebas dipantai dan bebas bereksplorasi secara riang dan aman.
-          Tujuan : stimulasi : motorik kasar, motorik halus, sains, bahasa, kesabaran, kemandirian, problem solving, kreativitas, kognisi kebersamaan, tradisi dan kearifan lokal, kerjasama, kesadaran dan tanggung jawab, menjaga kesehatan. Refreshing.
-          Waktu : 60’ (5’ persiapan dan pijakan awal, 50’ bermain bebas dipantai, 5’ penutup dan pijakan akhir)
-          Hasil yang diharapkan : kebersamaan dan kekeluargaan, refresh, rileks, semangat baru, mengenal budaya lokal, ketrampilan dan kesehatan.
-          Alat dan bahan : kain mori ukuran bandana
Rundown acara :
Ice-braking                         : 60’
Perjalanan PP                    : 90’
Acara                                     : 240’    
Ishoma                                 : 60’
Main bebas dipantai       : 60
Review, penutup             : 20’
Waktu yang dibutuhkan                : 60’ + 90’ + 240’ +60’ = 510’
  510’ atau 8,5 jam
Rangkaian kegiatan         : 08.30 – 17.00 WIB

PENUTUP
Selamat berlibur. Liburan menjadi berarti jika kita mau memaknai. J

Tambahan : Lamp 1.1 : Abstraksi dan rundown acara :
-          Bagi rombongan dari luar kota : Sehari sebelumnya rombongan melakukan liburan/kunjungan ke objek-objek wisata di jogjakarta dan sekitarnya kemudian malam harinya menuju hotel atau Rumah Kreatif Mata Air (kareana Rumah Kreatif Mata Air juga mempunyai kamar-kamar yang memadai), atau rombongan datang langsung menuju hotel ataupun Rumah Kreatif Mata Air pada sore/malam hari, atau (rombongan dari wilayah Jogjakarta dan kota sekitarnya) siap berangkat pada pagi hari sekitar jam 08.00.
-          Jam 08.30 siap berangkat menuju pantai samas untuk melakukan wisata melepas tukik
-          09.00 – 11.00 Kegiatan melepas tukik
-          11.00 – 12.00 Ishoma
-          12.00 – 12.30 Perjalanan dari pantai Samas ke Pantai Glagah
-          12.30 – 13.30 Kegiatan membuat jumputan
-          13.30 – 15.30 Kegiatan menanam mangrove
-          15.30 – 16.30 Main Bebas
-          16.30 – 17.00 Perjalanan pulang
*) Kegiatan ini juga dapat disinambungkan dengan kegiatan/program lain yang ada di Rumah Kreatif Mata Air.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar