SEKOLAH INKLUSI

PROPOSAL
PENDIRIAN SEKOLAH (KB / TK DAY-CARE) INKLUSI
(STANDART INTERNASIONAL)

A.    LATAR BELAKANG
Dunia anak adalah dunia bermain. Tidak lain dan tidak bukan selain bermain. Semua hal yang ditemui, dilakukan, dipelajari dan dipersepsikan oleh anak disetiap harinya adalah merupakan pengejawantahan dari bermain itu sendiri. Lewat bermain anak-anak belajar bersosialisasi, membangun masyarakat yang murni dan sederhana, membangun pengalaman dan karakter. Belajar memecahkan masalah, belajar mencintai, belajar mengenal, mengerti, memahami, menghormati orang lain juga menghargai setiap perbedaan. Belajar lingkungan, belajar agama, belajar menghitung, belajar sains, belajar peran, berajar art dan craft, belajar membaca dan menulis, serta belajar tentang segala hal dari hidup itu sendiri. Dunia bermain adalah belajar secara riil dan konkrit.
Melalui bermain berbagai stimulasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak bisa tersampaikan dengan maksimal. Begitupun, stimulasi akan maksimal apabila dunia bermain anak mampu menyentuh ranah yang menjadi prinsip bagi anak-anak itu sendiri. Bermain yang dimaksud adalah bermain yang dikelola dan difasilitasi dengan baik, yaitu dengan tetap mengutamakan unsur-unsur kebutuhan prinsip anak. Bermain yang tetap memegang teguh hak anak, bermain yang tetap berpusat pada anak, bermain yang mengutamakan unsur edukasi, bermain yang memegang teguh kearifan budaya local, bermain yang ramah dan aman bagi anak, bermain yang berpedoman pada tahapan perkembangan anak, bermain yang mampu menjunjung tinggi perbedaan (baik perbedaan suku, ras, agama, ekonomi maupun perbedaan kebutuhan khusus setiap anak). Menjunjung kesetaraan dan adil gender, bermain yang menghargai inklusitas, bermain yang semuanya dilakukan dengan suasana gembira, bebas dari paksaan dan dalam lingkungan beserta orang-orang yang ramah sekaligus aman bagi anak, yang mampu menghargai anak-anak dengan selalu menggunakan komunikasi yang efektif kepada anak.
Anak usia dini (lahir – 8 tahun) membutuhkan maksimalisasi stimulasi tumbuh kembang. Jika stimulasi dalam bermainnya tidak terfasilitasi dengan maksimal, maka jutaan potensi dasar yang dimiliki anak semenjak lahir akan terhambat perkembangannya (tidak sesuai tahapan perkembangan_red). Pun, terlebih dengan perkembangan jaman yang semakin global, akhirnya lingkungan dan dunia bermain anak cenderung tidak terstimulasi dengan baik. Anak-anak banyak mendapatkan kekerasan, hak anak sering terabaikan, dan lingkungan bermain yang aman dan penuh unsur edukatif semakin susah ditemukan. Bahkan potensi dan kelebihan anak malah justru sering distigmakan sebagai anak yang nakal. Sungguh ironis. Sebagai contoh yang paling mudah dijumpai disekitar kita, banyaknya orangtua yang bekerja ataupun menempuh pendidikan lanjut, maka mulai banyak anak yang diasuh oleh pengasuh anak dirumah, atau banyak anak yang diasuh oleh televisi karena kenyataan sehari-hari anak diletakkan didepan televisi dengan alasan efektivitas atau dalam bahasa awamnya agar tidak rewel, mulai banyak dititipkan pada orang atau lembaga atau sekolah demi sebatas formalitas dan hanya untuk kepentingan penitipan anak tanpa memperhatikan evaluasi dan laporan tahapan perkembangan anak (kognisi, sosial emosi, bahasa, motorik dll). Begitupun banyak orang tua yang kurang mengerti bahwa sesungguhnya rumah (baca: home-base_red) adalah sekolah terbaik bagi anak. Maka, kini terlihat, bahwa menjadi sebuah kebutuhan mendasar agar kita mampu untuk mengfasilitasi berbagai evaluasi tersebut, tugas kita adalah menyediakan suatu ruang / lembaga pendidikan yang mampu secara visi maupun misi  agar anak-anak sepenuhnya mendapatkan dunia bermainnya secara baik dan utuh agar tumbuh kembangnya maksimal. Karena memang masa depan anak akan terwujud lewat bermain, bermain yang memberikan pengalaman dan stimulus yang baik dan optimal.
Dari prinsip bermain anak yang sesederhana itu, maka menjadi kebutuhan yang penting bagi Mata Air untuk menjalin kerjasama dengan berbagai mitra strategis dalam pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK / KB dan Day-care. Mata Air memposisikan dan menyiapkan diri agar mampu seiring sejalan bersama mitra yang sama-sama mengharapkan dunia pendidikan anak berkembang dengan maksimal, melakukan usaha-usaha kearah pemaksimalan yang dimaksud.

B.    BENTUK KERJASAMA
Penyelenggaraan dan atau pendirian sekolah dengan materi kelas sesuai jenjang umur : KB (Kelompok bermain) TK (Taman kanak-kanak), dan TPA yang memiiki pendekatan pembelajaran berbasis rumah (home base). Penataan lingkungan dan pola pendampingan / pengasuhan diusahakan semirip mungkin dengan rumah (keluarga) tetapi menyangkut semua stimulus tahapan perkembangan anak (menggunakan sistem area) serta men-set sebagai lingkungan main yang aman dan ramah anak. Dengan demikian anak tidak terlalu sulit menyesuaikan diri dan merupakan kelanjutan dari pengasuhan keluarga. Secara khusus sekolah ini mengedepankan nilai-nilai yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu konsep dasar Tut Wuri handayani, ing ngarso ing tulodo ing madyo mangun karso. Yaitu suatu konsep pola berpikir dan pemecahan masalah dengan memulai dari menggali masalah (metode / tesis), menganalisa (sintesis) hingga menemukan sintesa yang baru. Semua diterapkan dengan menganut kesetaraan yaitu sistem circle dalam penerapannya dikelas, pun diselaraskan dengan konsep dasar inklusivitas terutama ramah anak, mengedepankan hak anak, ramah lingkungan hidup, pondasi agama yang kuat dan menghormati kearifan lokal.
Selanjutnya, proses penyiapan, pengelolaan dan pengembangan sekolah yang dimaksud akan dilakukan bersama antara pihak terkait dengan tim dari Mata Air. Perekrutan staff dan pendidik / edukator (guru pendamping) akan dilakukan dengan seksama dengan proses training, pelatihan dan magang yang kuat agar semua staf  maupun edukator memiliki dasar kemampuan yang setara, yaitu memiliki kemampuan dan penghayatan hak anak, memahami dasar-dasar materi seperti : Keberpusatan pada anak, komunikasi efektif, perkembangan anak, literasi media, gender dalam PAUD, kreativitas guru, penataan lingkungan dan area main, pengembangan kurikulum, perencanaan pembelajaran, kompetensi dan indikator, tahapan perkembangan bermain dan kegiatannya (main peran, sains, art craft, persiapan membaca menulis dan berhitung, menggambar, melukis, dll), APE (Alat permainan Edukasi) Limbah, gerak dan lagu, evaluasi anak, home base, parenting dll. Selanjutnya penyiapan gedung / lingkungan dan area main akan dirancang dan diawasi dengan seksama agar lingkungan dan area main yang dimaksud sesuai dengan keamanan bagi tahapan perkembangan anak tetapi tetap berbasiskan kerifan lokal dan hemat biaya. Kurikulum akan disusun dengan menghadirkan pakar-pakar yang mampu membuat draft sesuai hasil dari observasi kearifan lokal dan pengembangan yang dilakukan oleh litbang Mata Air. Parent meeting/ pertemuan orangtua akan menjadi hal penting karena sekolah ini harus mampu membawa orang tua sebagai agen home-base yang dimaksud, terlebih dengan metode palaporan perkembangan anak akan diberikan secara intens tentulah menjadi penting peran parent disini.

C.    POLA KERJASAMA
Penyelenggaraan dan pendirian sekolah ini adalah kerjasama Mata Air dengan pihak terkait. Sekolah ini bisa diberi nama sesuai kesepakatan bersama dan sekolah ini dibawah payung Mata Air Yogyakarta dan berada dikota terkain (Palembang).
1.       Peran  terkait :
·         Menjadi fasilitator atas terselenggaranya sekolah inklusi bertaraf internasional yang pertama di Palembang.
·         Menjadi payung untuk dibukanya beberapa cabang di berbagai kabupaten di propinsi Sumatera Selatan.
·         Dukungan keuangan dan asset.
2.       Peran Mata Air :
Pihak Mata Air bertanggungjawab dalam penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan. Penyelenggaraan mulai dari rancangan lingkungan dan area main (bangunan / fisik gedung). Sampai pada perekrutan SDM, training dan magang SDM, penempatan/strukturisasi SDM, supervisi, keuangan, administrasi sekolah, pengembangan pembelajaran. Penyelenggaraan sekolah meliputi pelaksanaan rutin harian, pelaksanaan program, kerjasama dengan orangtua, penyediaan dan pemakaian material bermain dan belajar.

D.    PERSONALIA SEKOLAH
·         Pengelola :
-          Komisaris  : Pihak terkait (1 orang), Mata Air (1 orang)
-          Manajer     : Mata Air (1 orang)
·         Pelaksana sekolah :
-          Kelas = 5 (KB 1, KB 2, TK Kecil, TK Besar, TPA)
-          Kepala Sekolah     : 1 orang
-          Guru          : 2 orang untuk satu kelas (sesuai rasio pendampingan anak_lihat tabel tahapan perkembangan anak) = 10 guru untuk rasio 5 kelas
-          Asisten guru          : 1 orang untuk masing-masing kelas = 5 asisten guru untuk rasio 5 kelas
-          Administrasi & keuangan : 1 orang
-          Keamanan & kebersihan   : 2 orang
-          Juru masak            : 1 orang
-          Transportasi / kemudi : 1 orang
·         Divisi Kurikulum, Penelitian dan pengembangan : 1 orang
·         Kepala Divisi media, kampanye, dan pelatihan : 1 orang


E.    WORK PLAN
No
Waktu
Kegiatan
Keterangan
1
Sept -Des
Pengembangan konsep

2
Sept – Des
Proses MoU

3
Jan
Penentuan tempat dan perjanjian sewa / beli

4
Feb mg 4
Perekrutan SDM

5
Mart mg 4
Pelatihan dan magang SDM

6
Aprl mg 2
Renovasi tempat
Langsung dilakukan setelah perjanjian sewa beli / selesai
7
Mei mg 2
Penyediaan barang (furniture, indoorplay, outdoorplay)
Mulai dilakukan sejak MoU selesai
8
Mei  mg 3
Penataan tempat
Mulai dilakukan setelah renovasi pokok selesai
9
Juni mg 4
Proses administrasi Sekolah
Pengisian form, pembayaran
10
Juli mg 1
Pertemuan orangtua 1

11
Juli mg 2
Pelaksanaan Sekolah (masuk pertama)

*bisa disusun draft lebih lanjut sesuai kesepakatan bersama

F.     BUDGET
Kapasitas anak  (maksimal)
-          KB Kecil         : 6 Anak
-          KB Besar         : 6 Anak
-          TK Kecil          : 12 Anak
-          TK Besar         : 18 Anak
-          TPA Full day   : 12 Anak
-          Drop-in            : 6 Anak
Total                : 60 anak

Proyeksi usaha 1 tahun (lampiran 3)
Kelas

Biaya Tahunan
SPP
Umum
Karyawan
Umum
Karyawan
KB Kecil
6 X 2.500.000
750.000
250.000
200.000
KB Besar
6 X 2.750.000
800.000
300.000
250.000
TK Kecil
12 X 3.000.000
900.000
350.000
300.000
TK Besar
18 X 3.500.000
1.000.000
400.000
350.000
Drop-in
6 X 500.000 (Pndftarn)
100.000
100.000 (harian)
25.000
Jumlah
130.500.000

296.400.000

JUMLAH TOTAL
426.900.000

G.    PENUTUP
Dari uraian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pentingnya pendirian sekolah / area bermain ini yaitu karena :
Pertama, betapa pentingnya masa kanak–kanak, adalah masa yang paling menentukan kehidupannya kelak. Perkembangan psikologis maupun sosial emosi anak menjadi tonggak pembangunan pondasi dasar mereka. Maka, dibutuhkan metode khusus yang baik dalam menghadapinya. Kenyataannya, anak-anak seharusnya dan seutuhnya menggali semuanya lewat bermain. Belajarpun dengan cara bermain, dan semestinya kita bisa mengarahkannya dan memberi media bermain yang ramah lingkungan dan mengandung unsur edukatif dengan tetap berpedoman pada norma adat dan agama yang baik, arif terhadap budaya lokal sehingga anak dapat tumbuh kembang dengan maksimal.
Kenyataan sekarang anak-anak diposisikan pada keadaan yang tidak berpihak kepadanya. Lingkungan yang kurang baik, kondisi dan kesibukan orang tua, sekolah yang hanya formalitas dan seterusnya dan seterusnya menjadi sangat polemic. Minimnya sekolah yang siap bersaing secara internasional demi menyiapkan masa depan bangsa sesuai semangat yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara tentang bangsa yang tangguh dan mandiri. Lahirnya istilah untuk anak Indosesia sekarang “Anak Televisi” sungguh telah mengkondisikan anak menjadi kurang peka terhadap keadaan sekitar dan memiliki problem solving yang kurang baik, Maka, sekolah ini menjadi penting dan segera, karena jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang, ini akan mengganggu perkembangan psikologis dan sosiologis anak secara global.
Kedua, Menjadi apresiasi lebih ketika kita melahirkan sekolah yang mampu memberikan kurikulum yang “lebih efektif dan kreatif” kurikulum yeng menyentuh ranah kearifan local, berbasis rumah, mengapresiasi sampah dan limbah sebagai alat dan media belajar dan kearifan-kearifan lainnya, sehingga akan menjadi model pembelajaran / observasi / percontohan bagi sekolah lain, juga setidaknya akan melahirkan para educator / guru anak usia dini yang mampu menjadi pioneer dalam kelompok masyarakat. Guru anak usia dini tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai pengasuh / penjaga anak tetapi bisa menjadi control dalam masyarakat, salah satunya mampu memberikan pemahaman bagaimana pentingnya hak anak, memberikan materi home – base bagi orang tua murid, mampu melakukakan sains tentang dunia perkembangan anak Indonesia. Mampu mengkontrol televisi kepada orang tua murid dan mengajarkan APE Limbah serta memberikan bagaimana komukasi yang efektif kepada buah hatinya, tentunya akan lebih besar lagi jika mampu meneruskannya melalui langkah hukum class actions jika ada pelanggaran dan pelecehan terhadap anak didiknya sehingga harkat dan martabat bangsa bisa terbangun dari pondasinya.
·         Sebagai program lanjutan, pengembangan, penelitian, kampanye dan tukar informasi (resource senter) diharapkan sekolah ini mampu melakukan pendampingan, pelatihan dan berbagai workshop kepada pihak-pihak terkait diwilayah Sumatera selatan pada khususnya. Sehingga sekolah / lembaga ini benar-benar mampu untuk dijadikan contoh cerminan bagi dunia pendidikan anak usia dini yang progresif, kreatif, ramah lingkungan, arif terhadap budaya local, maju, melek media, untuk daerah / tempat lain.
·         Diharapkan para educator / guru pendidiknya mempunyai ketajaman analisa dan dapat terus menggembangkannya dan menjadi corong pengembangan sekolah menjadi lebih besar dan luas, dengan harapan lebih tempat - tempat lain bisa mencontohnya.

Demikian, terimakasih


                                                     Yogyakarta, September 2011



Faiz Fakhruddin
(Koordinator Divisi “Rumah Kreatif” Mata Air Yogyakarta)



Profil (lampiran 1)
Lampiran 1
PROFIL MATA AIR

Mata Air mempunyai Visi : Mendampingi anak untuk menciptakan rumah dan lingkungan sekitarnya sebagai sumber bermain dan belajar yang ramah anak dan ramah lingkungan.
Mata Air mempunyai Misi :
1.        Mengikutsertakan masyarakat dalam nilai-nilai yang diusung Ki Hajar Dewantara, inklusivitas, adil gender, dan kearifan local dan ramah lingkungan.
2.        Mengembangkan model yang mendukung nilai-nilai inklusivitas.
3.        Mengadakan pelayanan kepada masyarakat untuk mengembangkan lingkungan main (sekolah) yang inklusif, adil gender, ramah lingkungan hidup, dan kearifan lokal

Mata Air yang bekerjasama dengan LSM, donator, pemerintah, universitas, berdedikasi untuk memberikan pelayanan bagi anak, keluarga, pendidik anak usia dini, sekolah maupun institusi dan kelompok yang peduli dengan tumbuh kembang anak usia dini.


PROGRAM-PROGRAM MATA AIR

-          Perpustakaan buku anak dan dewasa
Menyediakan buku-buku cerita edukatif bagi anak serta buku-buku referensi Pendidikan anak usia dini ( modul, kurikulum ) bagi dewasa, bisa dibaca ditempat maupun dipinjam.
-          Divisi rumah rimbang (LitBang)
-          Sekolah Mata Air
Sekolah Mata Air memiliki berbagai kelompok kelas, dengan dukungan memiliki koleksi mainan yang beragam, berupa mainan komersil, buatan sendiri dari bahan alam dan limbah, dan tradisional. Mainan yang ada aman untuk anak, merangsang keterampilan motorik, kognisi, kreativitas, bahasa dan sosial anak.
Program kegiatan yang diselenggarakan kaya pengalaman untuk anak. Kegiatan yang dilakukan berbasiskan alam dan limbah, mengenal dan mencintai linkungan, mengenal cara kerja mesin modern dan tradisional, berbagai kegiatan sains, kegiatan seni budaya, dsb.
-          Divisi Rumah kreatif :
* Training pendamping anak
* Pendampingan sekolah
* Workshop anak
            * Pengayaan pendidik anak usia dini
            * Outbond dan gathering
            * Seminar dan Workshop
            * Kebun Organik
      

Pendekatan Pembelajaran dan abstraksi kelembagaan (lampiran 2)
Lampiran 2.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Sekolah ini akan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis rumah (home-base). Lingkungan pertama dan terdekat anak adalah rumah (keluarga). Rumah merupakan sumber belajar yang tidak pernah ada habisnya. Ketika anak harus meninggalkan rumah untuk menetap pada waktu tertentu di tempat lain karena kondisi khusus, anak akan lebih mudah beradaptasi jika tempat barunya itu semirip mungkin dengan rumahnya.  Hal yang mirip itu tidak hanya dalam setting lingkungan, melainkan juga dalam pola pengasuhannya. Inilah yang menjadi alasan utama penggunaan pendekatan pembelajaran berbasis rumah.
Anak usia dini adalah anak yang aktif dan memiliki energi besar. Ia belajar dengan sebanyak mungkin bereksplorasi terhadap lingkungannya sesuai dengan kekhasan anak usia dini ini, maka kegiatan-kegiatan yang akan diberikan adalah kegiatan bermain. Dengan bermain anak belajar banyak untuk bekal kehidupan selanjutnya. Bermain yang dimaksud adalah bermain di area main yang ada dalam setiap kelas yaitu : area dramatic play / main peran, area art and craft, area sains, area komputer, area melukis, area persiapan membaca, persiapan menulis, persiapan berhitung, dan area audio visual. Selain area didalam kelas juga ada area out-door yang mengfasilitasi berbagai kegiatan motorik kasar dan sosial masyarakat serta lingkungan hidup.
Alat permainan keseharian selain menggunakan mainan pabrikan dengan melihat unsur bahan, keamanan, dan keberlanjutan, juga mainan buatan sendiri (bengkel APE. Bengkel Ape ini adalah suatu labolatorium pengelolaan sampah menjadi mainan edukasi), karena justru keutamaan dalam sekolah ini adalah menggunakan metode APE (Alat Permainan Edukasi) Limbah tersebut yang berpihak pada penanaman ideologi keletarian lingkungan, kreatif dan edukatif.
Gerak dan lagu menggunakan lagu-lagu umum untuk anak usia dini yang telah ada tetapi lebih mengedepankan lagu-lagu lokal (dolanan bocah) dan lagu-lagu yang diciptakan / disiapkan sesuai tema yang ada dikelas, karena lagu-lagu ini adalah faktor penting dalam kurikulum yang bertugas transformasi tema yang diangkat.
Secara khusus sekolah ini membawa metode dari Ki Hajar Dewantara, yaitu konsep dasar Tut wuri handayani, ing ngarso ing tulodo ing madyo mangun karso. Yaitu suatu konsep pola berpikir dan pemecahan masalah dengan memulai dari menggali masalah (metode / tesis), menganalisa (sintesis) hingga menemukan sintesa yang baru. Konsepsi dari Ki Hajar Dewantara ini sangat sejalan dengan nilai-nilai Inklusi, undang-undang hak anak, cinta lingkungan hidup, dan menghormati kearifan lokal karena metode dari Ki Hajar Dewantara ini mengusung nilai-nilai realistis dan rasional, nasionalis dan amanah serta mandiri. Sekolah ini tetaplah mengedepankan dasar-dasar ajaran Agama secara mendasar yaitu menanamkan nilai-nilai keimanan dan kasih sayang kepada sesama tanpa perduli siapapun itu.
Dalam inklusivitas, semua orang (anak) diterima sebagaimana adanya. Anak yang berkebutuhan khusus, anak yang berasal dari keluarga tak mampu, perempuan dan laki-laki, berasal dari suku berbeda, dan sebagainya, semua berhak dikasihi dan mendapatkan pendidikan yang baik. Begitu juga lingkungan hidup dan budaya lokal harus terus dijaga dan dilestarikan. Sejak dini, anak seyogyanya sudah dibiasakan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan budaya lokal.
Metode area, dimana semua area ini akan dipersiapkan setiap harinya sesuai materi dan tema yang sedang diangkat dengan panduan tahapan perkembangan anak, juga akan disinergikan dengan pola circle (lingkaran) sehingga semua anak terposisikan secara sejajar. Tema pembelajaran menggunakan metode tematik yang menggali kemampuan anak secara mendasar. Metode tematik ini akan diusung dan diangkat dari usul dan kesepakatan bersama. Semua peraturan diangakat dari kesepakatan bersama berdasarkan pengalaman keseharian anak.
Konsumsi anak-anak adalah makanan organik yang sehat dan tidak mengandung zat-zat tidak baik bagi kesehatan dan dengan pola makan yang mandiri serta berkesinambungan.
Dalam sekolah ini tentulah menganut subsidi silang (nominal Uang tahunan dan SPP bulanan akan dijalankan dengan manajemen subsidi silang sehingga memungkinkan anak dari keluarga tidak mampu bisa mengenyam pendidikan yang setara. Juga berbagai beasiswa yang bersifat inklusitas.
Pengelolaan dilakukan oleh tim dari Mata Air. Pengasuh atau pendidik dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendampingi anak usia dini dengan tepat.
Parent meeting/ pertemuan orangtua akan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Hal ini penting agar orangtua dan pendamping dapat saling menyampaikan hal yang berkaitan dengan sekolah dan tahapan perkembangan anak serta transformasi home-base. Orang tua akan mendapatkan buku laporan tahapan perkembangan anak secara harian sehingga ada catatan dan evaluasi dari orang tua dan edukator. Laporan perkembangan anak akan diberikan setiap 3 bulan sekali. Dengan demikian, orangtua dapat mengetahui perkembangan anaknya lebih sering dan sedini mungkin agar dapat diselaraskan dengan pendidikan di rumah.

ABSTRAKSI KELEMBAGAN
Lembaga / sekolah ini akan menggunakan metode organisasi terbuka dalam prosesoperasional hariannya, sehingga makna inklusitas dan demokratisasi terjaga dengan baik dan tidak ada kontradiksi didalamnya. Setiap anggota (karyawan) mempunyai hak dan kewajiban yang sama, yaitu dengan metode strukturisasi dengan garis koordinasi dari atas bawah dan dari bawah keatas. Direktur sebagai pucuk pimpinan mempunyai kewenangan dan tanggung jawab penuh untuk menjalankan visi dan misi lembaga, meninjau menetapkan dan mengesahkan setiap TWT (Tugas wewenang dan tanggung jawab) setiap struktur garis koordinasi dibawahnya sesuai program kerja yang dicetuskan bersama dalam reinstra (rapat anggota yang bersifat tertinggi tahunan, yaitu rapat pleno dan sidang komisi untuk membahas program dan segala hal yang berkaitan dengan kelembagaan). Direktur terpilih bertanggung jawab untuk mengkonsiderankan dan mengesahkan hasil reinstra. Strukturisasi akan mengacu pada AD/ART lembaga, dengan mengedepankan pensejahteraan dan pengayaan intelektual kepada setiap anggota dan memberi kesempatan jenjang karier.
Beberapa struktur dibawah direktur adalah divisi-divisi yang dipimpin oleh koordinator-koordinator (koordinator kurikulum penelitian dan pengembangan, koordinator media kampanye dan pelatihan, koordinator sekolah / kepala sekolah, dan manager keuangan). Setiap koordinator / kepala divisi bertanggung jawab terhadap program dan melakukan pelaporan kepada direktur sesuai prosedur yang ada.
Lembaga / sekolah ini menjadi lembaga formal yang menjunjung tinggi hak-hak manusia dan berazaskan pancasala dan UUD 45. Memberi upah setidaknya sesuai standart UMR, mengfasilitasi setiap masukan dan permasalahan serta peka terhadap setiap perubahan dan perkembangan.

Lampiran 4 (foto)
Lampiran 5 materi-materi

1 komentar:

  1. PENTING..!!! Mau Sekolah TK & SD.?
    SURABAYA, Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Inklusi Cahaya Indah Kembali Membuka Peluang Penerimaan Siswa Baru bebas untuk Semua Kalangan.
    Sekolah tersebut menerima Pendaftaran Siswa dan Siswi Baru, Anak Normal dan Anak yang Berkebutuhan Khusus (ABK) antara lain;
    1) Autis
    2) Gangguan Bicara
    3) Gangguan Konsentrasi
    4) Kesulitan Belajar
    5) Masalah Perilaku dan Emosi
    6) Konseling Anak dan Remaja
    7) Anak Dawnsyndrom
    8) dll.
    Pendaftaran Baru tersebut dibuka beberapa Gelombang karena Ruang Kelas Terbatas.
    Gelombang I
    (4 Januari -28 Februari 2015)
    Gelombang II
    (1 Maret-28 Mei 2016)
    Gelombang III
    (1 juni-30 Juli 2016)
    Fasilitas Sekolah
    a) Ruang Ber-AC
    b) Perlengkapan Baru
    c) Tenaga Guru Profesional
    d) Seragam
    e) Full Music Theraphy
    f) Kantin
    Nb :
    a. Menerima LES
    b. Menerima antar jemput anak
    c. Menerima penitipan anak
    d. Menyediakan penginapan bagi yang berasal dari luar daerah dan luar negeri
    Masih belum paham, bisa kunjungi melalui Informasi Pendaftaran di Jalan Ngagel Rejo Kidul. No 127 Surabaya. Kel. Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo.
    Telepon: 031-99440161/ 085106 28 6444
    E-Mail: cahaya_indah5757@yahoo.com.
    FB : Cahaya indah Fitri
    Buruan Daftarkan Putra / Putri Anda Sebelum Kelas Penuh.

    BalasHapus